Ryan on Facebook

Klien saya : Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) | Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) | Universitas Diponegoro (UNDIP) | PNPM Purbalingga | PNPM | PNPM Cilacap | PNPM Tegal | PNPM Pemalang | PNPM Pekalongan | PNPM Batang | PNPM Brebes | RUmah Sakit ANANDA Purwokerto | Salon Muslimah SALMA Purwokerto | Griya kerudung ARRAUDHOH | Toko Buku MUTIARA | Toko Buku Gramedia Purwokerto | Rumah Sakit Mitra Ariva Ajibarang | East West Seed, Purwakarta | Bank Muamalat Cabang Purwokerto | Telkomsel | Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas | Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap | Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga | Dompet Sosial Hidayah Klaten

Selasa, 11 Oktober 2011

Telur dan Cangkangnya


Saya punya sepasang burung kenari, yang kebetulan dalam waktu beberapa hari ini sedang mempersiapkan diri untuk mengerami telurnya. Terlihat dari kesibukan pasangan dua sejoli itu menata sarang sebagai tempat untuk menaruh dan mengerami telurnya.

Menurut info yang saya baca, kenari betina bertelur mulai dari 2 hingga 5 telur. Dalam beberapa minggu, diantara sekian telur tersebut satu persatu menetas, namun ternyata bisa jadi ada beberapa telur yang tidak menetas alias gagal tetas. Penyebab kegagalan diantaranya adalah karena memang gagal dibuahi, atau karena memang suhu dan cuaca ruangan yang tidak mendukung untuk proses perkembangan telur itu agar siap mengalami kehidupan setelah masa telurnya.

Namun ada beberapa alasan lain yang ternyata bisa menyebabkan kegagalan menetasnya telur itu, salahsatunya adalah ketidakmampuan si burung muda untuk keluar dari cangkangnya. Dia terjebak didalamnya tanpa mengetahui bagaiamana cara dia keluar hingga akhirnya dia kehabisan oksigen, ditinggalkan induknya dan persediaan makanan yang menipis dalam cangkang itu, selanjutnya bisa di kita tebak, dia mati dan membusuk.

Well, saya melihat ada kemiripan antara kisah si burung kenari itu dengan kehidupan kita, ada beberapa orang yang berhasil keluar dari kungkungan dirinya dan kemudian dia menetas dan berhasil mencapai puncak potensi dalam hidupnya. Namu ada juga beberapa diantara kita yang tidak bisa keluar dari cangkang kita, nyaman berada di dalam kehangaatannya hingga akhirnya persediaan makanan dan  kesempatan hidup telah habis, sementara kita belum bisa menghasilkan karya dan manfaat apapun dalam hidup kita.

Mereka yang “menetas” berhasil menggali potensi diri mereka, keluar dari zona nyaman mereka, merobohkan dinding dinding cangkang mereka untuk selanjutnya keluar mencari jati diri, belajar dari lingkungan, belajar dari kegagalan hidup, belajar dari setiap hal yang di temuinya, hingga memutuskan untuk menjadi siapa, dan akhirnya dengan ikhtiar dan potensi terbaikna menjadi apa yang diinginkannya. Dia mencapai BREAKTHROUGH dalam hidupnya!

Mereka yang “membusuk” adalah mereka yang ingin keluar dari kesempitan hidup berada di dalam cangkang, namun tidak mengetahui bagaimana cara keluar dari tembok keras yang menyelubungi dirinya sendiri, namun bedanya dinding cangkang itu tidak terlihat oleh indra kita karena memang ia berada di dalam pikiran kita dialah HAMBATAN MENTAL kita.

Manakah diantara hambatan mental itu? Adalah seluruh perasaan perasaan dan anggapan anggapan keliru tentang dirinya, merasa tidak bisa, merasa masih muda, merasa sudah tua, merasa tidak kompeten, merasa tidak hebat, merasa lemah, merasa tidak mujur, merasa selalu sial, merasa tidak berguna, merasa dikucilkan, merasa tidak mampu dan perasaan-perasaan buruk lainnya yang belum saya sebutkan disini.

Saudara, bagaimanapun kita harus hidup dan harus berubah menjadi lebih baik dari apa yang sudah kita capai hingga saat ini, kita tidak bisa berdiam diri berada di tempat yang sama apapun alasannya, kita harus terus bertumbuh baik secara fisik ataupun secara mental. Sel-sel tubuh yang membentuk fisik kita saat ini meskipun sama bukanlah sel tubuh yang sama dengan diri kita satu tahun yang lalu, dia melakukan regenerasi dan terus membelah untuk menumbuh-kembangkan diri kita, sehingga kita bertumbuh menjadi lebih besar dari diri kita sebelumnya.

Namun apakan mental kita, pikiran kita sudah berubah ataukah masih pikiran yang sama dengan satu atau dua tahun yang lalu? Penuh dengan hambatan mental, dan masih berada dalam cangkangnya, dan belum menetas hingga saat ini? Bergegaslah untuk keluar dari zona yang sama, menetaslah, kepakkan sayapmu, tumbuhkan bulu bulu di sayapmu, berkicaulah dan lekaslah tinggalkan sarangmu terbanglah setinggi dan sejauh mungkin hingga akhirnya kita menemukan kehidupan terbaik kita.

2 komentar:

You are so Right!! Nice article Ryan :) and thank you because it's inspired me to keep on moving to have my own Breakthrough ;)

nice artikel,sebuah pencerahan buat diri agar lebih baik